Tenganan atau Tenganan Pegringsingan itulah
nama sebuah desa Bali Aga (Bali Kuna) yang terletak di Kabupaten
Karangasem. Desa ini berdiri ditengah-tengah perbukitan yang kokoh
laksana benteng pelindung yang mengisolasi desa Tenganan. Desa tenganan
inilah yang memiliki adat istiadat yang tiada duanya di Bali. Seperti
apa adat istiadat mereka?
Penduduk Tenganan telah diwarisi aturan
tertulis atau awig-awig secara turun temurun dari moyang mereka. Aturan
tersebut masih dijalankan sampai saat ini sehingga kelestariaannya tetap
terjaga. Bangunan rumah penduduk dibuat hampir sama satu dengan yang
lain, yaitu dibangun sejajar dari arah utara ke selatan. Begitu juga
dengan ukuran masing-masing bangunan, sungguh tiada bedanya, karena
sudah ada patokan khusus mengenai tata cara pembangunan di desa itu.
Budaya gotong royong dan saling tolong menolong masih menjadi kebiasaan
penduduk yang telah mendarah daging.
Dari berbagai upacara keagamaan yang dilakukan di Tenganan, salah satu yang paling menarik adalah upacara Mekare kare atau Geret Pandan (perang pandan).
Upacara yang dilangsungkan pada sasih kalima (bulan kelima pada
kalender Bali) adalah bagian dari upcara "Sasih Sembah" yaitu upacara
keagamaan terbesar di Desa Tenganan.
Tempat pelaksanaan upacara Mekare-kare ini
adalah didepan Bale Patemu (balai pertemuan yang ada di halaman desa).
Waktu pelaksanaan biasanya dimulai jam 2 sore dimana semua warga
menggunakan pakaian adat Tenganan (kain tenun Pegringsingan), dan para
pria tanpa pakaian atas bertarung satu lawan satu berbekal pandan
berduri yang diikat menjadi satu berbentuk sebuah gada. Sambil
menari-nari mereka bergulet dan mengiris punggung lawan. Tangan kanannya
memegang senjata pandan sedangkan tangan kiri mereka memegang perisai
yang terbuat dari rotan. Duel ini dilakukan secara bergilir (kurang
lebih selama 3 jam) dan wajib diikuti oleh semua pria di desa tersebut
(mulai naik remaja). Seusai upacara tesebut semua luka gores diobati
dengan ramuan tradisional berbahan kunyit yang konon sangat ampuh untuk
menyembuhkan luka. Tidak ada sorot mata sedih bahkan tangisan pada saat
itu karena mereka semua melakukannya dengan iklas dan gembira. Tradisi
ini adalah bagian dari ritual pemujaan masyarakat Tenganan kepada Dewa
Indra, Sang dewa perang itu dihormati dengan darah sehingga atraksi
perang pandan dilakukan tanpa rasa dendam, atau bahkan dengan senyum
ceria, meski harus saling melukai dengan duri pandan.
Promo Slot Online Terbesar Gampang PALING GACOR
BalasHapusSitus Daftar Slot Games Deposit Pulsa Murah
Poker DominoQQ Deposit Pulsa
Poker Bonus New Member
Poker Deposit Pulsa Tanpa Potongan
CLUB388CASH ADALAH SISTUS AGEN BANDAR TARUHAN ONLINE TEPECAYA YANG MEMILIKI BANYAK PERMAINAN HANYA MENGGUNAKAN 1 AKUN ATAU 1 USER ID SAJA SEMUA DAPAT DI MAINKAN SEMUA DI PERMAINAN CLUB388CASH. TENTUNYA EVENT BONUS PROMO SETIAP BULAN NYA YANG MANTAPPP ^^
CS 24jam Online
JANGAN SAMPAI KEHABISAN FREECHIPSNYA !!